Jakarta - Di kehidupan sehari-hari, kita selalu menerapkan pola bilangan berurut dengan aturan tertentu. Perhatikan penggunaan nomor rumah di wilayahmu, misalnya nomor rumah sebelah kanan jalan menggunakan nomor ganjil sedangkan sisi kiri menggunakan nomor genap lain misalnya saat menyusun formasi menari untuk penampilan pentas seni. Hal ini tak lepas dari pemakaian pola bilangan dengan variasi bentuk perhitungan. Dalam materi matematika, pola bilangan memiliki berbagai macam bentuk susunan misalnya pola aritmatika, pola geometri, ganjil-genap, dan lanjut, yuk pahami bersama definisi dari pola bilangan dan apa saja bentuk pola serta rumusnya? Berikut penjelasan Itu Pola Bilangan?Dari contoh di atas, maka pola bilangan adalah sebuah barisan bilangan atau susunan angka yang membentuk pola tertentu. Dari susunan bilangan yang membentuk pola akan diperoleh rumus umum untuk menentukan suku ke-n dari suatu pola Pola Bilangan dan RumusnyaBerikut ini berbagai macam bentuk dan rumus pola bilangan yang perlu kamu Pola bilangan ganjilJenis pola ini tersusun dari bilangan ganjil seperti 1,3,5,7,9 dan seterusnya. Adapun rumus pola bilangan ganjil adalah Un = 2n - 1 dimana n adalah bilangan asli atau urutan bilangan yang akan dicari ke-n.2. Pola bilangan genapSama seperti pola bilangan ganjil, dalam pola bilangan genap tersusun barisan bilangan loncat yang berisi angka genap. Misalnya 2,4,6,8,10 dan diperhatikan, susunan bilangan ini selalu habis dibagi 2. Dengan begitu rumus yang didapat dari pola bilangan genap adalah Un = 2n dimana n adalah urutan bilangan ke-n3. Pola bilangan aritmetikaPola bilangan ini susunannya memiliki selisih dua suku yang tetap. Pola bilangan aritmetika 2,5,8,11,14,17,20,... dan seterusnya. Dalam barisan bilangan ini, terdapat selisih yang merupakan bagian penting dari rumus pola bilangan rumus pola bilangan aritmetika yaitu Un = a + n-1bKeterangana adalah suku pertama pada susunan bilanganb adalah beda atau selisihn adalah urutan bilangan ke-n4. Pola bilangan geometriPola bilangan geometri merupakan susunan bilangan membentuk pola dengan rasio yang tetap antara dua suku. Rumus pola bilangan geometri adalah Un = adalah suku pertama dari susunan bilanganr adalah rasion adalah urutan bilangan ke n5. Pola bilangan segitigaBentuk bangun datar segitiga merupakan pola atau susunan dari suatu bilangan. Pola bilangan segitiga misalnya 1,4,6,10,15,.. dan seterusnya. Rumus pola bilangan ini yaitu Un = ½ n n+16. Pola bilangan persegi panjangPola bilangan persegi panjang adalah barisan atau susunan bilangan yang polanya berbentuk persegi panjang seperti 2,6,12,20,.. dan seterusnya. Rumus pola bilangan ini yaitu Un = n . n + 17. Pola bilangan persegiSusunan bilangan pada jenis ini membentuk pola persegi yaitu 1,4,9,16,26,... dan seterusnya. Rumus pola bilangan persegi adalah Un = n28. Pola bilangan FibonacciApa itu fibonacci? Pada pola bilangan ini susunannya merupakan bilangan yang berawalan 0 dan 1 lalu angka selanjutnya didapat dengan cara menambahkan kedua bilangan sebelumnya dan dilakukan bilangannya yaitu 0,1,1,2,3,5,8,13,21, dan seterusnya. Dengan aturan ini, rumus pola bilangan fibonacci yaitu Un = n-1 + n-29. Pola bilangan PascalBilangan pascal merupakan penemuan ilmuwan Perancis bernama Blaise Pascal. Bilangan ini terbentuk dari aturan geometri yang susunannya berisi koefisien binomial berbentuk segitiga pascal, bilangan atau angka yang ada di barisan yang sama maka dijumlahkan sehingga menghasilkan bilangan di baris bawahnya. Dengan begitu, pola bilangan pascal misalnya 1,2,4,8,16,24,32, dan pola bilangan pascal yaitu Un = 2n-1Nah, itulah 9 bentuk pola bilangan dalam materi matematika yang perlu kamu ketahui. Yuk, coba terapkan rumusnya dalam soal matematika kamu, detikers! Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Kelas 8 SMPPOLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGANRagam Pola BilanganPerhatikan pola bilangan berikut 2,6, 3,10, 5, 18 Pernyataan yang tepat untuk mendapatkan bilangan kedua dari bilangan pertama pada pola tersebut adalah a. ditambah 4 b. dikalikan 3 c. dikalikan 2 kemudian ditambah 3 d. dikalikan 4 kemudian dikurangi 2Ragam Pola BilanganPOLA BILANGAN DAN BARISAN BILANGANBILANGANMatematikaRekomendasi video solusi lainnya0332Perhatikan gambar berikutl Jika pola di atas dilanjutkan,...0240Seri bilangan 31-55-61-34-56- 59-37-57-57-40-58-... . 0336Diketahui vektor a = -4 6 5 dan vektor b =2 -1 -3 te...Teks videoHalo Google ini kita diberikan pola bilangan yang mana kita diminta untuk menentukan pernyataan manakah yang tepat untuk mendapatkan bilangan ke-2 dari bilangan pertama pada pola tersebut diberikan dalam pasangan berurutan bisa kita misalkan x y seperti ini yang mana untuk x nya atau yang urutan pertama kita bisa katakan ini adalah bilangan yang pertama dan yang lainnya atau yang di urutan setelah X berarti adalah bilangan yang kedua berarti disini bilangan pertamanya masing-masing adalah 23 serta 5 dan bilangan yang keduanya adalah 6 10 serta 8 disini kita akan cari Bagaimanakah membentuk tua ini menjadi 6 kemudian juga harus bersesuaian tiganya ini? menjadi 10 Kemudian untuk 5 nya berarti menjadi 18 yang mana polanya ini berlaku untuk ketiga bentuk ini bisa kita coba-coba saja yang mana Kalau yang pertama di sini 2 menjadi 6 berarti bisa kita peroleh berdasarkan 2 + dengan 4 Tetapi apakah ini juga berlaku untuk yang kedua bentuk Ini yang mana Kalau misalkan disini 2 ditambah 4 benar hasilnya 6 ternyata 3 kalau kita tambahkan dengan 4 hasilnya adalah 7 bukan maka ini tidak berlaku tentunya untuk kedua bentuk ini sebab 5 juga kalau kita tambahkan dengan 4 hasilnya adalah 9 berarti tidak cocok kalau kita tambahkan dengan 4 lalu kalau kita coba di sini 2 kita kalikan dengan 2 berarti kita akan memperoleh hasilnya 4 sehingga selanjutnya agar menjadi 6 Berarti kita tambahkan dengan 2 berarti kalau kita coba untuk yang kedua bentuk ini maka kita akan punya disini seharusnya 3 dikalikan dengan 22 pernyataan kita peroleh hasilnya adalah 6 + 2 adalah 8 maka tentunya ini tidak sama dengan 10 begitupun untuk untuk ini kalau kita cari 5 dikali dengan 2 + 2 Maka hasilnya adalah 10 + 2 adalah 12 dan tidak sama dengan 18. Berarti pola juga bukan seperti ini kalau kita coba di sini duanya kita kalikan 3 berarti 2 dikali 3 benar hasilnya 6. Selanjutnya kita coba di sini 3 dikali dengan 3 hasilnya adalah 9 tentunya tidak sama dengan 10 begitupun kalau di sini 5 kita kalikan dengan 3 Maka hasilnya adalah 11 bukan 18. Berarti ini juga tidak berlaku untuk ke semua bentuk ini lanjutnya kalau kita coba di sini duanya kita kalikan dengan 4 berarti hasilnya akan sama dengan 8 dan agar kita peroleh hasilnya 6 maka 8 nya harus kita kurangi dengan 2 kita. Coba di sini kalau kita kalikan dengan 4 lalu dikurangi 2 Maka hasilnya 3 dikali 4 adalah 12 dikurang 2 dan ternyata benar = 10 Itupun kalau kita coba di sini 5 kali dengan 4 dikurangi 2 yang mana 5 * 4 berarti hasilnya 20 dikurang 2 benar hasilnya adalah 18 berarti bisa kita gunakan pola yang seperti ini kalau kita Tuliskan berarti caranya disini dikalikan 4 kemudian dikurangi dengan 2 yang mana ini sesuai dengan Jihan yang di demikian untuk soal ini dan sampai jumpa di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
Perhatikanpola bilangan berikut. 1, 4, 9, 16, 25, Pola bilangan ke-35 adalah A. 1.225 B. 1.025 C. 1.024 D. 1.015 . 42. Nilai Satuan dari hasil perpangkatan bilangan 3 Pangkat 40 adalah. A. 3 B. 9 C. 1 D. 7 . 43. Perhatikan barisan geometri berikut! 128, 64, 32, 16, . Rasio barisan geometri tersebut adalah . A. 1/2 B. 1/4
Jawaban 650Ingat bahwa!Pola barisan aritmatika bertingkat adalah suatu urutan bilangan yang nilai bedanya tidak langsung ditemukan pada barisan tingkat pertama, tetapi pada tingkat suku ke-n barisan aritmatika bertingkatUn = a+n-1b +½ c n-1n-2DenganUn adalah suku ke-na adalah suku pertamab adalah beda pada level pertamac adalah beda pada level ke-2n = 1, 2, 3, ...Dari soal diketahui 2, 6, 12, 20, ...a = 2b1 = 6-2 = 4b2 = 12-6 = 6c = b2 - b1 = 6 - 4 = 2U25 = 2+25-14 +½ Â2 25-125-2U25 = 2+244 +2423U25 = 2+ 96+552U25 = 650Jadi, pola bilangan ke-25 adalah 650PembahasanDiketahui barisan . Untuk menentukan bilangan kedua dari bilangan pertama pada barisan tersebut dapat kita uji satu persatu pilihan jawaban yang ada. Pilihan jawaban A salah, karena Pilihan jawaban B salah, karena Pilihan jawaban C salah, karena Pilihan jawaban D benar untuk ketiga pasangan bilangan pada barisan yang diberikan. Jadi,jawaban yang benar adalah barisan . Untuk menentukan bilangan kedua dari bilangan pertama pada barisan tersebut dapat kita uji satu persatu pilihan jawaban yang ada. Pilihan jawaban A salah, karena Pilihan jawaban B salah, karena Pilihan jawaban C salah, karena Pilihan jawaban D benar untuk ketiga pasangan bilangan pada barisan yang diberikan. Jadi, jawaban yang benar adalah D.Bilanganselanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya. Perhatikan pola bilangan ganjil berikut ini. 2 +2. 4 +2. 6 +2. 8 +2. 10 +2. 12 +2. 14. 16 +2. Pola pada diatas adalah 2n dari mana 2n perhatikan bahwa : Bilangan ke 12 = 2 x 1. Bilangan ke 24 = 2 x 2. Jadi, Suku ke-n untuk pola Bilangan ke 36 = 2 x 3 bilangan Genap adalah